E-service merupakan suatu sistem layanan elektronik. Sistem layanan ini dapat berupa e-commerce (jual beli secara online), e-government (pelayanan publik melalui internet yang diselenggarakan oleh pemerintah), e-library (layanan perpustakaan dijital), maupun e-ticket (layanan pembelian tiket secara elektronik). Pada awalnya, suatu layanan bersifat mandiri dan tidak terhubung ke jaringan. Seiring dengan berkembangnya teknologi dan kemajuan internet, konsep layanan mulai berubah, dari yang tidak berbasis web, menjadi berbasis web.
E-Service berkembang menjadi suatu layanan yang melibatkan 2 pihak, penyedia dan pemakai. Misalnya: layanan perpustakaan, layanan belanja toko online, layanan pemerintahan, dll. Hingga saat ini, e-service bukan hanya layanan antara 2 pihak, tetapi banyak pihak. Contoh: dhlgate yang menjual berbagai produk. Situs ini dikelola oleh pihak yang tidak menjual barang. Penjual barang akan mendaftarkan dirinya di situs tersebut, untuk kemudian dapat menjual dagangannya. Pihak ketiga adalah pembeli yang berminat untuk membeli produk. Pihak keempat adalah pengiriman yang telah bekerjasama dengan pihak pengelola situs untuk dapat mengirimkan barang sesuai dengan pesanan. Pihak kelima adalah bank atau jasa yang bertugas untuk pembayaran produk. Kelima pihak saling membutuhkan satu dengan lainnya.
Banyak sekali pihak yang merasa diuntungkan dengan adanya e-service. Modal dari layanan ini adalah KEPERCAYAAN. Tidak dipungkiri bisnis online rentan akan penipuan, sehinggan kepercayaanlah yang menjadi modal utama dari layanan e-service. Bagi penyedia layanan, e-service memberikan berbagai keuntungan, diantaranya: mengakses pelanggan lebih luas, jangkauan pasar yang besar, rendah biaya, komunikasi yang lebih efektif, dan promosi perusahaan. Dengan e-service, akan menghilangkan batas waktu dan jarak antara penyedia layanan dengan pengguna layanan. Penyedia layanan dapat dengan leluasa mempromosikan maupun mendapatkan nilai tambah dari layanan yang diberikan. Selain itu, komunikasi antara penyedia dan pengguna layanan bisa lebih intens, tidak terbatas jarak. Penyedia layanan dapat menjangkau pasar yang lebih luas dengan biaya yang rendah. Kini, e-service didukung dengan berbagai teknologi modern. E-service dapat digabungkan dengan fasilitas chat dan SMS gateway, sehingga terbentuknya suatu layanan elektronik yang powerfull.
Keuntungan tidak hanya di dapat oleh penyedia layanan, tetapi juga oleh pengguna layanan. Pengguna layanan tidak perlu repot-repot datang ke perusahaan/kantor pemerintahan tempat layanan tersebut untuk mendapatkan layanan. Pengguna layanan juga dapat menghemat biaya. Dibalik berbagai kelebihan tersebut, pengguna layanan juga perlu berhati-hati saat menggunakan layanan e-service yang ada kaitannya dengan uang. Pengguna harus memastikan bahwa penyedia layanan sudah terpercaya dan mempunyai reputasi yang baik.
Salah satu contoh e-service yang dicanangkan oleh pemerintah adalah pelayanan penerbitan izin kapal perikanan. Pada awalnya layanan ini bersifat mandiri dan tidak koneksi ke jaringan. Seiring dengan rekomendasi dari Uni Eropa untuk pemberantasan dan penanggulangan IUU Fishing, platform dari aplikasi yang digunakan harus diubah sesuai dengan format yang telah disepakati, yaitu PHP dan MySQL, yang seperti telah diketahui berbasis web. Namun, inisiatif pemerintah tidak berhenti disitu saja. Untuk mendukung suatu layanan yang lebih baik dan memudahkan pelaku usaha, pemerintah mengembangkan suatu modul e-service.
E-service yang sedang dalam tahap pengembangan tersebut, selain untuk memberi kemudahan bagi pelaku usaha, juga untuk mengajak pelaku usaha berperan secara langsung dalam proses pengurusan izinnya, tidak harus melalui jasa konsultan. E-service yang sedang dikembangkan ini tetap menerapkan peraturan yang berlaku dan mempunyai nilai tambah berupa SMS notifikasi. SMS ini menginfokan kepada pelaku usaha ketika SPP telah terbit dan jika dokumen telah diproses, baik itu diterima, maupun harus diperbaiki.
Pelaku usaha dituntut untuk setidaknya melek teknologi. Teknologi yang canggih sekalipun tidak akan ada gunanya jika pengguna layanan tidak melek teknologi. Suatu teknik layanan baru perlu disosialissikan dengan baik dan terencana, sehingga pengguna layanan mampu menggunakannya. Selain itu, e-service juga harus didukung oleh media komunikasi yang baik. Contoh: ada layanan chat atau adanya kontak yang dapat dihubungi ketika pengguna layanan menemukan kesulitan dalam menggunakan layanan.